Aku tau dan
aku mengerti hati itu?... Bagaikan bus yang takkan berhenti sebelum menemukan
pemberhentiannya. Kini aku hanya sebagai sebuah terompet. Yang takkan berbunyi
sebelum si pemilik meniupnya. Aku akan terus berjalan untuk mencari sebuah
kenyataan. Walaupun aku lemah dan rapuh bila mengenai hati. Kini kata itu akan mulai
ku lupakan dan ku buang jauh. Kini akan ku tempuh jalan,alur,arah dan tempat
baruku. Meskipun akan ada pohon berduri disetiap jalan yang kan kulewati. Bukan
hanya akan ada pohon berduri tapi akan ada yang lebih menyakitkan dari itu. Seperti
angin... Aku akan menempuhnya. Aku akan terus berjalan mencari. Mencari untuk
memulai lembaran-lembaran cerita baru. Dan
akan ku kumpulkan menjadi satu kumpulan buku cerita. Yang indah dan dikenang untuk diriku. Dan disetiap
perjalananku kan ku bawa sebuah terompet. Hingga aku menemukan seseorang yang akan
memberikanku sedikit nafasnya. Untuk memutar
suara yang sederhana dari sebuah terompet. Terompet yang sudah lama bungkam. Sampai
si terompet itu akan bersuara. Dan akhirnya aku akan bertepi. Bertepi disebuah
jalan yang tak berlanjut. Menuruni satu demi satu anak tangga sebuah bus. Hingga
melihat sosok seseorang yang memberikanku nafas itu. Menemukan seseorang yang
akan membuka hatinya. Dengan ukiran senyuman yang indah dibibirnya.
-setiap tempat memiliki cerita dimana pun itu memiliki cerita meskipun itu jalan yang tak berlanjut- tiwidiw
-setiap tempat memiliki cerita dimana pun itu memiliki cerita meskipun itu jalan yang tak berlanjut- tiwidiw
written : wiworo dwi pratiwi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar