Bukan lagi disebut sebagai cahaya
melainkan sebagai bulan yang hanya dapat menerima cahaya dari sang terbesar matahari
. cahaya yang dulu tak terkalahkan kini mulai redup bahkan tanpa bantuan angin.
Cahaya berubah menjadi sebuah bulan. Kini sang bulan memilih menutup apa yang
telah ia lalui selama ia hidup. Ia terima perubahan yang ada pada dirinya tak
ada lagi cahaya kebahagiaan yang mengelilinginya. Sedih?... tidak kata si
bulan. Bahagia tak lagi ia dambakan hanya ketenangan dan ketenteraman yang ia
butuhkan. Bulan hanya datang dimalam hari, ia hanya berani nampak dimalam hari dan
juga lebih hidup dimalam hari katanya. Disisi
ketertutupannya ada seseorang yang ingin ia temui ,diurungkan lagi ya... lagi-lagi
sibulan hanya dapat menampilkan senyuman dibalik kesedihan yang ia derita. Menerima
dan melakukan apapun yang membuat
dirinya tenang tanpa melirik sedikit pun apa yang dirasakan orang lain. Walaupun
bulan terkadang sebagai tempat orang mengatakan segalanya tapi bulan tak pernah
diberikan waktu untuk berbicara hingga ia terus membisu sampai matahari tak
lagi membantunya untuk bersinar.
_terkadang sakit hati seseorang bisa membuat perubahan yang besar
pada diri orang tersebut_ tiwidiw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar